Menu

This blog is about my life

| آسَّلآمُّعَلَيْكُم وَ رَحْمَتُ اللهِ وَ بَرَّ اكَّتُه, اَهْلَن وَ سَهْانُ | >>>>>>>>>> | Welcome To My Blog | <<<<<<<<<< all about me in this blog>>>>>>>> let's enjoyy :D

Senin, 04 April 2011

Poster Pro Kontra Pembangunan PLTN

Sehubungan dengan terus berkembangnya teknologi, kondisi energi pun terus menipis dan perlunya membangkit energi alternatif. kini PLTN hangat dibicarakan oleh berbagai kalangan baik yang mendukung jalannya pembangunan maupun yang menolak atas dasar keamanan bagi lingkungan. rencana yang dilakukan pemerintah mulai dari sosialisasi kepada masyarakat hingga untuk pembangunannya kedepan telah gencar. Respon internaional juga terus bermunculan terkait dengan rencana indonesia membangun PLTN. mereka menilai bahwa indonesia sudah siap dan matang untuk membangun PLTN. mereka pun menilai standar dan keamanan PLTN di indonesia pun sangat bagus. kami sekumpulan anak-anak pun akhirnya membuat poster yang atas tugas dari guru. untuk kekurangannya mohon maklum saja. :)


Rabu, 02 Maret 2011

Membudidayakan Tanaman Kopi

Tanaman kopi merupakan komoditi ekspor yang cukup menggembirakan karena mempunyai nilai ekonomis yang relative tinggi di pasaran dunia, di samping itu tanaman kopi ini adalah salah satu komoditas unggulan yang dikembangkan di Jawa Barat.

Tanaman kopi jenis arabika sat ini mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi dibandingkan dengan kopi Robusta yang mana pada tahun 1990 harga kopi Arabika 1,85 U$D/Kg, sedangkan kopi Robusta 0,83 U$D/Kg.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan harga kopi Robusta di pasaran dunia antara lain :

  1. Kelangkaan pasok jenis kopi Arabika.
  2. Kopi robusta mengalami over supply.
  3. Penggunaan kopi Robusta semakin tinggi.
  4. Situasi pasaran dunia untuk jenis Robusta menurun sehingga ICO melakukan pemotongan kuota sebanyak 2 kali lipat dalam setahun.

Dari hal tersebut perlu adanya usaha pemilihan jenis kopi yang mempunyai nilai ekonomis dan rasa yang relatif baik serta yang tahan terhadap penyakit karat daun.

Usaha untuk merebut peluang pasar kopi antara lain dengan Pengembangan tanaman kopi Arabika melalui kegiatan peremajaan, peluasan dan rehabilitasi tanaman kopi dari kopi Robusta menjadi kopi Arabika.

I. Pengertian

1. Peremajaan

Peremajaan adalah usaha menggantikan tanaman yang secara ekonomis tidak menguntungkan lagi karena produktivitasnya rendah sehingga perlu diganti dengan yang baru dan dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi.

2. Perluasan

Kegiatan perluasan adalah menanam tanaman kopi di areal baru yang lingkungannya sesuai dengan persyaratan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi.

3. Rehabilitasi

Rehabilitasi kebun adalah kegiatan untuk memulihkan kondisi kebun ke keadaan yang lebih baik, sehingga produktivitasnya meningkat. Rehabilitasi tanaman ditujukan pada populasi tanaman yang telah berkurang karena kesalahan kultur teknis, serangan hama dan penyakit serta kekeringan yang akan akan mengakibatkan produktivitas tanaman per hektar rendah atau tidak menguntungkan untuk diusahakan.

II. Budidaya Tanaman Kopi Arabika

Pada dasarnya untuk usahatani dan budidaya kopi arabika melalui kegiatan Perluasan, Peremajaan dan Rehabilitasi adalah sama seperti pada kegiatan penanaman baru, yaitu :

1. Syarat Tumbuh

· Lokasi

ü Letaknyas terisolir dari pertanaman kopi varietas lain ± 100 meter.

ü Lahan bebas hama dan penyakit

ü Mudah pengawasan

· Tanah

ü PH tanah : 5,5 – 6,5

ü Top Soil : Minimal 2 %.

ü Strukrur tanah : Subur, gembur ke dalaman relative > 100 cm.

· Iklim

ü Tinggi tempat : 800 – 2000 m dpl

ü Suhu : 15º C - 25º C.

ü Curah hujan : 1.750 – 3000 mm/thn

Bulan kering 3 bulan

2. Bahan Tanaman

Untuk perbanyakan tanaman di lapangan diperlukan Bibit Siap Salur dengan kriteria sebagai berikut :

ü Sumber benih : Harus berasal dari kebun induk atau

perusahaan yang telah ditunjuk.

ü Umur bibit : 8 -12 bulan

ü Tinggi : 20 -40 cm

ü Jumlah minimal daun tua : 5 – 7

ü Jumlah cabang primer : 1

ü Diameter batang : 5 – 6 cm

Kebutuhan bibit/ha

· Jarak tanam : 1,25 m x 1,25 m

· Populasi : 6.400 tanaman

Untuk sulaman : 25 %

3. Penanaman

a. Jarak Tanam

Sistem jarak tanam untuk kopi arabika antara lain :

ü Segi empat : 2,5 x 2,5 m

ü Pagar : 1,5 x 1,5 m

ü Pagar ganda : 1,5 x 1,5 x 3 cm

b. Lobang Tanam

ü Harus dibuat 3 bulan sebelum tanam.

ü Ukuran lubang 50 x 50 x 50 cm, 60 x 60 x 60 cm, 75 x 75 x 75 cm atau 1 x 1 x 1 m untuk tanah yang berat.

ü Tanah galian diletakan di kiri dan kanan lubang.

ü Lubang dibiarkan terbuka selama 3 bulan.

ü 2 -4 minggu sebelum tanam, tanah galian yang telah dicampur dengan pupuk kandang yang masak sebanyak 15/20 kg/lubang, dimasukkan kembali ke dalam lubang.

ü Tanah urugan jangan dipadatkan.

  1. Penanaman

ü Penanaman dilakukan pada musim hujan

ü Leher akar bibit ditanam rata dengan permukaan tanah.

4. Pemeliharaan

a. Penyiangan

· Membersihkan gulma di sekitar tanaman kopi.

· Penyiangan dapat dilakukan bersama-sama dengan penggemburan tanah

· Untuk tanaman dewasa dilakukan 2 x setahun

b. Pohon Pelindung

· Penanaman pohon pelindung

ü Tanaman kopi sangat memerlukan naungan untuk menjaga agar tanaman kopi jangan berbuah terlalu banyak sehingga kekuatan tanaman cepat habis.

ü Pohon pelindung ditanam 1 – 2 tahun sebelum penaman kopi, atau memanfaatkan tanaman pelindung yang ada.

ü Jenis tanaman untuk pohon pelindung antara lain lamtoro, dadap, sengon, dll.

· Pengaturan pohon pelindung

ü Tinggi pencabangan pohon pelindung diusahakan 2 x tinggi pohon kopi

ü Pemangkasan pohon pelindung dilakukan pada musim hujan.

ü Apabila tanaman kopi dan pohon pelindung telah cukup besar, pohon pelindung bisa diperpanjang menjadi 1 : 2 atau 1 : 4.

c. Pemangkasan Kopi

· Pangkasan Bentuk

ü Tinggi pangkasan 1,5 – 1,8 m

ü Cabang primer teratas harus dipotong tinggi 1 ruas

ü Pemangkasan dilakukan di akhir musim hujan

· Pangkasan Produksi

ü Pembuangan tunas wiwilan (tunas air) yang tumbuh ke atas.

ü Pembuangan cabang cacing dan cabang balik yang tidak menghasilkan buah.

ü Pembuanagn cabang-cabang yang terserang hama penyakit.

ü Pemangkasan dilakukan 3 – 4 kali setahun dan dikerjakan pada awal musim hujan.

· Pangkasan Rejupinasi (pemudaan)

ü Ditujukan pada tanaman yang sudah tua dan produksinya sudah turun menurun

ü Pada awal musim hujan, batang dipotong miring setinggio 40 – 50 cm dari leher akar. Bekas potongan dioles dengan aspal.

ü Tanah disekeliling tanaman dicangkul dan dipupuk

ü Dari beberapa tunas yang tumbuh pelihara 1 -2 tunas yang pertumbuhannya baik dan lurus ke atas.

ü Setelah cukup besar, disambung dengan jenis yang baik dan produksinya tinggi.

5. Pemupukan

a. Dosis pemupukan kopi per pohon adalah :

· Umur 1 tahun : 50 gr Urea, 40 gr TSP, dan 40 gr KCL.

· Umur 2 tahun : 100 gr Urea, 80 gr TSP, dan 80 gr KCL.

· Umur 3 tahun : 150 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL.

· Umur 4 tahun : 200 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL.

· Umur 5-10 tahun : 300 gr Urea, 150 gr TSP, dan 240 gr KCL.

· Umur 10 thn keatas : 500 gr Urea, 200 gr TSP, dan 320 gr KCL.

b. Pupuk diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir musim hujan masing-masing setengah dosis.

c. Cara pemupukan dengan membuat parit melingkar pohon sedalam ± 10 cm, dengan jarak proyek tajuk pohon (± 1 m)

6. Pengendalian Hama Penyakit.

a. Hama

· Hama Bubuk Buah

ü Penyebab adalah sejenis kumbang kecil

ü Menyerang buah muda dan tua

ü Pengendalian dengan mekanis yaitu dengan mengumpulkan buah-buah yang terserang, secara kultur teknis dengan penjarangan naungan dan tanaman sedangkan secara chemis dengan Insektisida Dimecron 50 SCW, Tamaron, Argothion, Lebaycide, Sevin 85 S dengan dosis 2 cc / liter air.

· Bubuk Cabang (Xyloborus moliberus)

ü Menyerang/menggerek cabang dan ranting kecil 3 – 7 dari pucuk kopi.

ü Daun menjadi kuning dan rontok kemudian cabang akan mongering.

ü Pengendalian sama seperti pada hama bubuk buah.

b. Penyakit

Penyakit Karat Daun

ü Penyebab adalah sejenis Cendawan.

ü Tanda serangan ada bercak-bercak merah kekuningan pada bagian bawah daun, sedangkan di permukaan daun ada bercak kuning. Kemudian daun gugur, ujung cabang muda kering dan buah kopi menjadi hitam kering dan kualitas tidak baik selanjutnya tanaman akan mati.

ü Pengendalian secara kultur teknis dengan menanam jenis kopi arabika yang tahan sepertio S 333, S 288 dan S 795 serta menjaga agar kondisi FungisidaDithane M-45 dengan dosis 2 gr/liter air.

c. Panen

· Kopi Arabika mulai berbuah pada umur 4 tahun.

· Petik buah yang betul masak dengan warna merah, tua agar menghasilkan kopi yang berkualitas.

· Pada waktu panen (pemetikan) agar berhati-hati supaya tidak ada bagian pohon/cabang/ranting) yang rusak.

Sabtu, 19 Februari 2011

Peringatan Maulid Nabi Jadi Lebih Menarik

Smanda Bogor, 19 februari 2011. Peringatan hari kelahiran nabi Muhammad saw. berlangsung di SMA NEGERI 2 BOGOR dengan sistem otonomi kelas, apa sih maksud otonomi kelas tuhh??? sistem yang satu ini berbeda dengan cara peringatan maulid nabi di sekolah-sekolah lain. mungkin sistem ini bisa menjadi inspirasi untuk membuat acara peringatan maulid nabi menjadi lebih menarik. jika biasanya acara peringatan maulid nabi berlangsung dengan mengundang ustad untuk berceramah di depan siswa sekolah yang biasanya bertempet di aula atau lapangan, lalu siswa diwajibkan untuk datang dan diberlakukannya sistem absensi agar siswa tidak beralasan untuk tidak masuk dan tidak ingin mengikuti kegiatan tersebut. siswa diwajibkan mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh ustad yang mengisi acara tersebut, cara ini tidak menutup kemungkinan ketertiban menjadi kacau karena mungkin bosan atau suara tidak terdengar jelas. hal ini pun dapat menyebabkan pandangan siswa terhadap peringatan maulid nabi ini membosankan. nah, untuk menangulangi masalah ini sebaiknya kita membuat gebrakan baru atau inovasi yang dapat menarik antusias siswa dalam memperingati maulid nabi ini. jika dalam peringatan hari kemerdekaan saja dapat berjalan dengan meriah, mengapa dalam perayaan ini tidak bisa dibuat lebih meriah, menarik dan menyenangkan. salah satu contohnya peringatan maulid nabi dengan sistem otonomi kelas.

jadi, otonomi kelas tuh konsepnya pengadaan lomba dalam pembuatan acara maulid nabi muhammad saw. yang acaranya sendiri dipercayakan kepada setiap kelas yang ada di sekolah tersebut. setiap kelas membuat susunan acara, ada tilawah qur'an, sambutan ketupat dan kepsek/wali kelas, ceramah atau tausiah yang disampaikan oleh siswanya sendiri, hiburan dan acara bebas tergantung dengan kreatifitas anaknya. untuk menambah kemeriahan sistem otonomi kelas ini, diadakan pula penambahan penilaian dari segi dekorasi kelas. hal ini dapat menambah antusias peserta peringatan maulid nabi. selanjutnya, diberi penilaian dari guru pengajar yang menilai dari segi acara, dengan aspek penilaian. diantaranya: pembacaan tilawah, kesesuaian tema dari materi yang disampaikan, kekompakan kelas, ketertiban kelas. dan untuk penilaian dekorasi kelas dapat dilihat dari kreativitas, kebersihan kelas, kerapihan, dan keteraturan. sementara itu, dekorasi kelas di smanda bogor berlangsung sangat meriah dan penuh dengan persaingan yang sehat antar masing-masing kelas. dekorasi kelas yang dibuat se-kreatif agar dapat menyaingi kelas lain. contohnya: ada yang membuat oasis, lorong-lorong, gua, langit-langit, kolam, pepohonan, lampion dan berbagai macam hiasan-hiasan kecil serta dapat ditambahkan dengan hiasan lampu yang berwarna untuk mendapatkan suasana sesuai tema yang dipilih setiap kelas.

kemudian, setelah mendapatkan nilai dari juri guru, dilakukanlah penilaian dan menentukan juara 1,juara 2, juara 3, harapan 1, serta harapan 2. atau dapat disesuaikan. untuk menambah meriah acara ini, sebelumnya peserta lomba pembuatan acara peringatan maulid nabi secara otonomi kelas ini, diberitahukan tentang hadiah yang dapat berupa uang tunai yang jumlahnya dapat menarik antusias dari peserta, misalnya untuk juara 1 mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp. 1.000.000,- juara 2 Rp. 500.000,- atau dapat disesuaikan engan dana yang ada. dapat juga juara harapan diberi hadiah bingkisan.

keuntungan menggunakan sistem otonomi kelas dalam mengisi momen peringatan hari kelahiran nabi Muhammad saw. :
1. memunculkan antusias siswa untuk dapat berpartisipasi dalam memperingati momen ini.
2. menambah kekompakan, kebersamaan di dalam kelas tersebut.
3. adanya rasa bangga dapat menjalankan acara sendiri.
4. siswa terdorong untuk berperan aktif dalam acara tersebut, misalnya menjadi pembaca tilawah, pengisi materi atau ceramah, menjadi pembawa acara atau MC.
5. hiasan-hiasan islami seperti tulisan-tulisan hadits dan lainnya tidak mudah hilang, bahkan hiasan tersebut masih terpasang hingga waktu yang lama. dan dapat memunculkan kesan sekolah islami.
6. tidak menganggap acara peringatan maulid nabi itu membosankan, dan dapat lebih menghargai nabi besar Muhammad saw.
7. materi bisa lebih diterima karena yang menyampaikan dari teman mereka sendiri.
8. wali kelas dapat mendampingi kelasnya dan menambah erat hubungan antara siswa dan walikelasnya.
9. ketertiban dan suasana yang kondusif dapat lebih mudah dicapai karena antusias siswa yang tinggi.
10. lebih efisien dan dapat menghemat dana pengeluaran.

Selasa, 02 Maret 2010

Tanam Pohon Dan Selamatkan Alam Kita


Pengantar

Lingkungan sekolah yang hijau, asri, rindang, dan sejuk merupakan dambaan setiap warga sekolah, karena bukan saja memberikan suasana yang nyaman dan menyenang, tetapi juga menjadi media dan tempat pembelajaran bagi seluruh komponen sekolah, sekaligus memberikan sumbangan bagi keseimbangan lingkungan.

Seperti kita ketahui, pohon komponen penting untuk menciptakan lingkungan sejuk dan segar, Dalam ekosistem pun, pohon, berperan cukup penting dalam siklus karbon dan siklus air. Kehadiran pohon-pohon besar berperan dalam menjaga tata air dan tata udara, termasuk di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, kondisi tersebut harus dijaga dan diciptakan secara bersama-sama melibatkan seluruh komponen sekolah (murid, guru, kepala sekolah, dan orang tua murid) bersama dengan masyarakat setempat, pemerintah setempat, dan perusahaan swasta yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Hal ini memberikan manfaat bagi sekolah, sekaligus menjadi salah satu upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Karena itu, program penanaman pohon menjadi prioritas dalam penataan lingkungan sekolah dan lingkungan sekitarnya.

Program penanaman pohon di lingkungan sekolah akan memberikan

manfaat bagi:

· Penciptaan lingkungan sekolah yang rindang, nyaman, dan sejuk aman bagi aktivitas belajar dan bermain anak.

· Adanya kerjasama seluruh komponen sekolah dan masyarakat dalam menata lingkungan sekolah

· Memberikan kontribusi positif terhadap keseimbangan lingkungan, dan menjadi aksi nyata dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

· Melatih tanggung jawab untuk memelihara pohon yang ditanam hingga tumb

uh, melalui program adopsi pohon.



Langkah-langkah

Langkah 1. Perencanaan Bersama

· Buatlah acara pemutaran film (jika memungkinkan) dan diskusi tentang hutan dan perubahan iklim.

· Buatlah diskusi dengan murid tentang kondisi lingkungan sekolah yang diinginkan oleh murid-murid, dan upaya apa yang bisa dilakukan sekolah dalam menghadapi perubahan iklim.

· Ajaklah murid-murid untuk mengamati lingkungan sekolah, buatlah peta/denah sekolah sesuai dengan hasil pengamatan lapangan.

· Petakan dan diskusikanlah tentang apa yang ada di lingkungan

sekolah, aktivitas apa saja yang dilakukan di sekolah, petakan, dimana mereka lakukan. Perubahan yang mereka inginkan, dan apa yang bisa mereka lakukan untuk itu dan petakan.

· Buatlah rencana pelaksanaan secara sederhana dengan anak-anak mengenai program menanaman pohon, yang meliputi:

o Dengan memanfaatkan peta/denah yang telah dibuat, buatlah rencana lokasi penanaman (blocking) dan tentukan tata letak dan jarak tanam.

o Mengidentifikasi kebutuhan untuk menanam pohon, seperti:

§ Jumlah dan jenis tanaman yang akan ditanam

§ Pupuk organik

§ Peralatan dan perlengkapan menanam (cangkul, linggis, skop, parang dsb.)

§ Pagar (jika diperlukan), di beberapa daerah diperlukan karena ada gangguan hewan ternak

o Memilih jenis tanaman yang akan ditanam, berdasarkan:

§ Manfaat (tanaman obat, tanaman buah-buahan, peneduh, keindahan, warna , dsb).

§ Bentuk, kecepatan tumbuh dan kekuatan (rindang, tinggi/rendah, berdaun lebar/jarum, cepat besar, kokoh, dsb).

§ Ketahanan hidup dan kemudahan pemeliharaan

§ Membuat label untuk setiap tanaman yang akan ditanam, agar bisa dipelajari.

o Menentukan siapa saja yang terlibat dalam program ini: murid, guru, orang tua murid, pemerintah daerah, instansi terkait, perusahaan swasta, masyarakat sekitar, dsb. Peranan apa yang diharapkan dari mereka.

o Menentukan waktu mulai tahap persiapan, penanaman, dan pemeliharaan. Dengan memperhatikan musim, agar mengurangi tingkat kegagalan saat penanaman.

o Membuat rencana pemeliharaan dengan model adopsi pohon. Setiap pohon yang ditanam memiliki Bapak Asuh dan pengasuh. Bapak Asuh direkrut dari guru, orang tua murid, pemerintah setempat, pengusaha swasta, dsb. Sementara pengasuh direkrut dari murid. Mereka bertanggung jawab untuk memelihara pohon agar tumbuh dengan baik.

· Sosialisasikan dan kampanyekan program tersebut termasuk program “Bapak Asuh” dan “Pengasuh” pohon, untuk memperoleh dukungan dari berbagai pihak.

Langkah 2. Pengadaan Bibit

· Bibit dapat disediakan melalui penyemaian sendiri; sumbangan dari murid, orang tua, perusahaan swasta, Dinas Pertanaman, Dinas Kehutanan, dsb.; jika memungkin dapat dibeli dengan menggunakan anggaran sekolah.

· Bibit yang telah terkumpul, sebelum ditanam, sebaiknya diadaptasi secara bertahap, agar dapat menyesiakan diri dengan lingkungan sekitar.

Langkah 3. Penyediaan Lubang Tanam

· Galilah lubang tanam sesuai dengan peta/denah program penanaman pohon, biarkan beberapa hari.

· Lubang yang telah dibuat diberi pupuk organik secukupnya.

· Jika tidak ada, bisa menggunakan sampah organik. Bila menggunakan sampah organik, sebaiknya lubang dibuat tiga bulan sebelumnya, kemudian masukkan sampah organik.

Langkah 4. Penanaman dan Pemelihaan melalui Adopsi Pohon

· Ajaklah/undanglah berbagai pihak murid, guru, orang tua, perusahaan swasta, masyarakat setempat, Dinas Pertanaman, Dinas Kehutanan, dsb untuk terlibat dalam penanaman pohon.

· Tanamlah pohon sesuai dengan lokasi yang telah direncanakan, di dalam lubang yang telah diberi pupuk organik.

· Penanaman akan lebih baik jika dilakukan pada awal musim hujan, agar mempermudah pemeliharaan.

· Pada hari-hari awal, bila tidak ada hujan dilakukan penyiraman –lebih baik sore hari—bila tidak bisa dilakukan pagi hari, sebaiknya penyiraman dilakukan tidak mengenai daun dan batangnya.

· Untuk menjamin kelulushidupan setiap pohon, maka sebaiknya ditawarkan kepada peserta/undangan yang terlibat dalam penanaman sebagai “Bapak Asuh” pohon dan setiap anak –secara berkelompok maupun individual—bertanggung jawab sebagai “Pengasuh” pohon dengan lokasi tertentu yang telah ditentukan . Berilah sertifikat khusus kepada mereka.

· Bila pohon tersebut mati, maka “Bapak Asuh” dan “Pengasuh” akan menggantikannya dengan pohon baru dari jenis yang sama.

Langkah 5. Pelaporan, Presentasi Akhir, dan Deseminasi

· Buatlah laporan lengkap terhadap seluruh proses yang dijalani, termasuk laporan keuangan. Buatlah rangkap, dan laporkan kepada pihak-pihak yang telah mendukung.

· Buatlah ringkasan proses dan hasil projek ini, untuk disebarluaskan kepada seluruh peserta yang hadir dalam presentasi akhir.

· Buatlah presentasi yang menceritakan seluruh proses dan hasil yang telah dicapai, serta hasil monitoring pertumbuhan pohon, lengkap dengan hasil dokumentasi (foto dan atau video),

· Undanglah berbagai pihak yang telah mendukung projek ini dalam presentasi ini sebagai laporan, penghargaan, dan ucapan terima kasih kepada mereka

· Undanglah sekolah-sekolah terdekat, dalam mempresentasi hasil akhir ini, dengan harapan mereka dapat mengadopsi kegiatan seperti ini.

· Publikasikan seluruh atau tahap pertahap proses dan hasil yang dicapai dalam projek ini di dalam media publikasi sekolah, web-site sekolah, atau dalam blog.

Catatan: Bila penanaman tersebut tidak memungkinkan dilakukan di lahan sekolah, bisa dilakukan di lahan sekitar sekolah atau daerah-daerah lahan kritis di sekitar sekolah. Proses-proses tersebut di atas masih tetap bisa dilaksanakan, dengan sekolah sebagai lembaga penyelenggara.

Referensi

Menanam Pohon di Lingkungan Sekolah, http://www.berani.co.id/Artikel_Detail.aspx?ID=2953

Mengapa Menanam Pohon?, http://bocah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=559&Itemid=39

Tanam Pohon untuk Air, http://bataviase.co.id/node/250448